Rabu, 18 Januari 2017

PENGEMBANGAN KURIKULUM DI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HUDA RANGIMULYA KABUPATEN TEGAL



PENGEMBANGAN KURIKULUM DI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HUDA RANGIMULYA KABUPATEN TEGAL

Oleh 
Muhammad Syamsuddin
Mahasiswa Pascasarjana IAIN Pekalongan
Tahun 2016


  1. Model yang Digunakan
Model pendekatan yang digunakan dalam kurikulum ini adalah pendekatan grass roots, inisiatif pengembangan kurikulum dimulai dari lapangan atau dari guru-guru sebagai implementator kemudian akan menyebar pada lingkungan yang lebih luas.[1]

  1. Dasar Pertimbangan
Menghadapi globalisasi yang sedang bergulir saat ini pengelola pendidikan senantiasa harus tanggap dan menyusun strategi demi terwujudnya pendidikan yang bermakna, efisien, relevan, dan bermanfaat serta berdaya saing tinggi. Untuk menyikapi hal tersebut Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya berupaya menyusun strategi yang dapat menghasilkan output pendidikan yang berkwalitas yang dilandasi IMTAQ dan kemajuan IPTEK. Strategi pengelolaan pendidikan ini akan berjalan dengan baik apabila mempertimbangkan kondisi yang mempengaruhinya yaitu faktor sosial, ekonomi, keadaan geografis, politik, keamanan, perkembangan iptek dan lain-lain. Berikut ini beberapa gambaran hasil analisis faktor kondisi tersebut.
Letak Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya  berada di pedesaan, pemukiman warga masyarakat juga berada di tengah pedesaan yang masih banyak ladang dan tanah pertanian. Hal ini juga dapat memberi gambaran bahwa perkembangan kesadaran penduduk akan pentingnya pendidikan semakin tinggi. Data Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk warga usia 7 s.d 12 tahun pada tahun 2016 telah menunjukkan APK lebih dari 90%. Kesadaran seperti ini perlu ditingkatkan agar ketuntasan wajar dikdas 12 tahun terealisasi. Dukungan Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya dalam memberikan  pelayanan  pendidikan  kepada  warga  memberi  arti  penting  terhadap  peran  Madrasah dalam mewujudkan ketuntasan wajar dikdas 12 tahun. APK yang telah lebih 90% akan dipacu dari sudut kuantitas dan diikuti pula dengan pelayanan yang bermutu sehingga kepercayaan warga masyarakat untuk melaksanakan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya semakin tinggi. Hal seperti inilah yang menjadi faktor penting mengapa minat warga untuk bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya tergolong cukup tinggi.
Warga  masyarakat  yang bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya memiliki pandangan bahwa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya memiliki pelayanan yang memadai dari berbagai bidang dan didukung lingkungan yang kondusif untuk kegiatan belajar siswa. Sehingga harapan yang diinginkan warga adalah keluaran (output) siswa yang bermutu. Dari berbagai tinjauan aspek-aspek yang telah ada, optimalisasi potensi yang dimiliki oleh Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya diberdayakan agar harapan warga masyarakat dan siswa dapat terwujud.
Sebagian masyarakat termasuk kategori menengah, ada yang termasuk prasejahtera. Hal ini ditujukkan adanya kenyataan bahwa sebagian besar masyarakat memberikan sumbangan partisipasi kepada madrasah sesuai dengan ketentuan dan ada pula yang sama sekali yang tidak mampu memberikan sumbangan. Tetapi ada juga yang melebihi jumlah yang dibutuhkan. Mata pencaharian masyarakat antara lain berprofesi sebagai PNS, guru, swasta, pedagang, petani, sopir, buruh dan wiraswasta.
Kebijakan daerah kabupaten Tegal dibidang pendidikan  khususnya dalam pendanaan yang dibebankan kepada orang tua, sementara ini dapat dikatakan masih kurang. Sedangkan masyarakat kurang memahami tentang kebutuhan madrasah  yang  nyata.  Peningkatan mutu pendidikan terus dituntut oleh masyarakat, dan berbagai elemen tetapi dukungan masyarakat terhadap madrasah masih rendah akibatnya kondisi sarana prasarana tidak dapat optimal karena berbagai hal. Namun kedepan kondisi ini memang perlu lebih disikapi dengan bijak oleh stake holder karena proporsi kebijakan dibidang pendidikan dirasakan masih kecil dan lebih cenderung mengarah memihak pada kondisi yang mengakibatkan kurangnya partisipasi masyarakat khususnya orang tua siswa dalam rangka pencapaian tujuan peningkatan pendidikan, banyak faktor-faktor yang menentukan sangat berpengaruh untuk dapat diinternalisasikan kedalam perencanaan pendidikan. Dengan demikian perencanaan yang dibuat/ditetapkan merupakan perencanaan yang strategis untuk mencapai sasaran yang diharapkan.

Analisis Kondisi Pendidikan Saat Ini
Kondisi nyata di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya masih belum sepenuhnya memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM). SPM yang belum terpenuhi terkait dengan ketersediaan akses pendidikan, peningkatan pelayanan mutu pendidikan dan peningkatan mutu lulusannya. Ketersediaan akses pendidikan berkaitan dengan kecukupan sarana dan prasarana pendidikan untuk peningkatan mutu layanan bagi siswa. Dalam bidang sarana pendidikan, peralatan yang dimiliki oleh Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya masih belum seluruhnya memenuhi SPM misalnya, peralatan untuk kegiatan olahraga dan peralatan laboratorium  IPA, IPS dan matematika, sehingga masih perlu pengadaan sarana pendidikan tersebut.
Media pembelajaran multimedia yang dimiliki masih perlu ditingkatkan, misalnya jumlah komputer masih 1 unit dan laboratorium paraktikum belum ada. Dalam bidang prasarana pendidikan, masih diperlukan penambahan ruang kelas baru disamping untuk mempersiapkan kebutuhan program moving class juga untuk memenuhi kekurangan yang sementara ini tersedia 5 ruang belajar dan satu kantor.
Peningkatan mutu pendidikan terkait dengan upaya untuk meningkatkan mutu proses belajar siswa. Dalam bidang mutu proses belajar, sekolah masih pelu mengembangkan kurikulum. Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya mengembangkan strategi pembelajaran, pengembangan berbagai teknik penilaian, peningkatan profesionalitas guru, pengembangan profesionalitas guru dan pengembangan evaluasi pembelajaran. Dalam bidang hasil belajar, madrasah masih perlu meningkatkan perolehan nilai melalui bimbingan belajar dan tryout. Pembinaan ekstra non akademik dari berbagai bidang perlu ditingkatkan, Madrasah masih perlu mengadakan kerjasama dengan berbagai instansi dan komite madrasah melaksanakan pedoman pengelolaan madrasah dengan tertib dan melaksanakan pengawasan baik internal maupun eksternal. Dalam hal pengadaan dana,  Madrasah  masih perlu  dana  yang  terkait dengan keperluan investasi pendidikan dan  yang terkait dengan keperluan operasional madrasah.

Analisis Kondisi Pendidikan Masa Datang
Pada masa yang akan datang, kondisi pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya diharapkan mampu menjadi madrasah model dengan memberikan pelayanan secara optimal melalui ketersediaan berbagai sarana, prasarana, tenaga, dan lingkungan yang memadai. Dengan cara seperti, layanan pendidikan dapat diberikan secara efisien, efektif, transparan, akuntabel, demokratis dan berdampak pada output yang bermutu dan mempunyai life skill yang tinggi.
Harapan yang diinginkan oleh Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya dapat dicapai dengan mencukupi kekurangan kebutuhan akses pendidikan (sarana dan prasarana), melaksanakan kegiatan peningkatan mutu proses dan hasil belajar, serta meningkatkan mutu lulusannya. Melalui perencanaan kinerja seperti tersebut di atas, semoga apa yang diharapkan dapat terwujud.

  1. Tujuan yang Diinginkan
Tujuan pengembangan kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya ini untuk memberikan acuan kepada kepala madrasah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya dalam megembangkan program-program yang dilaksanakan oleh madrasah. Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya ini disusun untuk memberi kesempatan peserta didik agar dapat:
a)      beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b)      mampu melaksanakan dan berbuat keseharian secara baik dan efektif, hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
c)      membangun  dan  menemukan  jati  diri  melalui  proses  belajar  yang  aktif,  kreatif,  efektif,  dan menyenangkan.
Hal yang tak kalah penting, melalui kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya ini, madrasah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu dalam pengembangannya, penyusunan kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya melibatkan seluruh warga madrasah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar madrasah.
Penyusunan  kurikulum  Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya sangat  diperlukan  untuk  mengakomodasi semua potensi yang ada di daerah dan nasional untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan dalam bidang akademis maupun non akademis, memelihara budaya daerah, mengikuti perkembangan iptek yang dilandasi iman dan taqwa.
Selain itu penyusunan kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya mengakomodasi manajemen berbasis madrasah yang sudah dilaksanakan sejak berlakunya otonomi daerah.Sehingga dengan penyusunan kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan antara potensi di daerah dan potensi nasional.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa   yang   bermartabat   dalam   rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi menusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dapat mengikuti perkembangan iptek dan menjadi warga Negara yang baik dan demokratis, serta bertanggung jawab. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut selalu menjadi arah kebijakan Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya dalam program pengembangan Madrasah.

  1. Mapel yang Ditambahkan
Dalam pengembangan kurikulum di madrasah Nurul Huda Rangimulya hanya menambahkan latihan dasar kepemimpinan. Kepemimpinan dinilai dari cara menghargai pendapat, cara memperhitungkan resiko, cara menanggulangi resiko, dan manajemen diri waktu maupun kesempatan. Inovasi perlu dilakukan agar merubah mindset penduduk negeri ini. Saat ini, semua orang tua di kabupaten Tegal bahkan se-Indonesia berharap anaknya menjadi PNS dan selalu mencela impian entrepreneurship. Sehingga, semua anak didik pun terdikte untuk mencari pekerjaan bukan membuka lapangan pekerjaan.
Dengan melatih inovasi, peserta didik akan terbiasa untuk berkarya dan menciptakan sesuatu. Diharapkan melalui kebiasaan latihan dasar kepemimpinan ini, seiring dengan meningkatnya ilmu mereka, semakin meningkatkan kualitas hasil karya yang dibuat. Parameter penilaian inovasi meliputi etos kerja seperti pantang putus asa, manajemen kegagalan dan kesalahan, dan cara melihat peluang. Komunikasi efektif penting karena sebriliant apapun ide. Jika tidak disampaikan melalui cara yang benar, hanya akan menjadi angan-angan semata.
Melalui komunikasi efektif, kita mampu mensupport peserta didik, meyakinkan pihak yang lebih tinggi, dan mampu menghimpun orang lain sebagai satu kesatuan. Parameter yang digunakan adalah tingkat percaya diri, pemilihan bahasa dalam public speaking, penggunaan bahasa verbal dan nonverbal, serta penulisan pesan. Mata pelajaran latihan dasar kepemimpinan ini merupakan solusi yang sudah lama diterapkan dalam pendidikan di Malaysia tapi belum pernah diterapkan di Indonesia.

  1. Kesesuaian Antara Tujuan dengan Mata Pelajaran.
Pada mata pelajaran latihan dasar kepemimpinan ini sudah sesuai dengan tujuan yang disusun madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda terutama poin c “membangun  dan  menemukan  jati  diri  melalui  proses  belajar  yang  aktif,  kreatif,  efektif,  dan menyenangkan”. Karena jika ditambahkan berbagai pelajaran akan membebani peserta didik. Jika dilihat jumlah jam pelajaran per minggu sudah mencapai 39 jam. Belum lagi ditambahi jam pengembangan diri seperti pramuka dan kesenian lainnya.
Selain itu Pada masa yang akan datang, kondisi pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya diharapkan mampu menjadi madrasah model dengan memberikan pelayanan secara optimal melalui ketersediaan berbagai sarana, prasarana, tenaga, dan lingkungan yang memadai. Dengan cara seperti, layanan pendidikan dapat diberikan secara efisien, efektif, transparan, akuntabel, demokratis dan berdampak pada output yang bermutu dan mempunyai life skill yang tinggi.

  1. Jumlah Jam Per Minggu

Mata Pelajaran
Kelas dan Alokasi Waktu
I
II
III
IV
V dan VI
Alquran Hadits
2
2
2
2
2
Akidah Akhlak
2
2
2
2
2
Fikih
2
2
2
2
2
Sejarah Kebudayaan Islam
2
2
2
2
2
Pendidikan Kewarganegaraan
T
T
T
T
2
Bahasa Indonesia
T
T
T
T
5
Bahasa Arab
2
2
2
2
2
Matematika
T
T
T
T
5
Ilmu Pengetahuan Alam
T
T
T
T
4
Ilmu Pengetahuan Sosial
T
T
T
T
3
Seni Budaya dan Ketrampilan
2
2
2
2
4
Pendidikan Olahraga Kesehatan
4
4
4
4
3
Bahasa Jawa
2
2
2
2
2
Bahasa Inggris
-
-
-
2
1
Pengembangan Diri
-
-
-
-
-
Pramuka
-
-
-
-
-
Jumlah
30
30
32
39
39
*T=Tematik

  1. Pengembangan Diri
Pengembangan peserta didik di MI Nurul Huda Rangimulya terdiri dari 2 yakni: pengembangan diri yang terprogram dalam kegiatan ekstrakurikuler sebagai contoh: PMR, pentas seni hadroh, latihan dasar kepemimpinan dan marching band. Pengembangan diri yang tidak terprogram sebagai contoh: setiap jumat dilakukan kerja bakti kebersihan lingkungan madrasah, dan pembiasaan antri.

  1. Pembiasaan yang Dikembangkan
Pembiasaan yang dikembangkan di MI Nurul Huda Rangimulya adalah sebagai berikut:
1)      Kegiatan lomba mata pelajaran sains dan teknologi tepat guna
2)      Kegiatan kemah hari pramuka dan akhir tahun
3)      Kegiatan pentas seni akhir tahun
4)      Membiasakan keteladanan sehari-hari seperti: disiplin, tanggungjawab,berbahasa dengan baik, dan berpakaian rapi.

  1. Keterlibatan Guru
Dalam pengembangan kurikulum ini guru sebagai penyelaras yang mengutamakan menganalisis karakteristik kebutuhan tiap peserta didik. Selain itu guru diberi kewenangan untuk menyesuaikan kurikulum yang ada dengan karakteristik madrasah dan kebutuhan lokal. Guru berinisiatif melakukan penelitian sekaligus melaksanakan tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

  1. Kendala yang Dihadapi
Pada guru: guru kurang berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum disebabkan beberapa hal yaitu kurang waktu, tidak sesuaian pendapat, baik dengan sesama guru maupun kepala madrasah dan administrator karena kemampuan dan pengetahuan guru sendiri.
Kepala madrasah: dalam hal ini seharusnya kepala madrasah mempunyai latar belakang mendalam tentang teori dan praktek kurikulum. Kepala madrasah merupakan peranan yang penting dalam pengembangna kurikulum.
Masyarakat: untuk pengembangan kurikulum dibutuhkan dukungan masyarakat,baik dalam pembiayaan maupun dalam memberikan umpan balik terhadap sistem pendidikan ataupun kurikulum yang sedang berjalan. Karena masyarakat adalah sumber input dari madrasah. Keberhasilan pendidikan  ketepatan kurikulum yang digunakan membutuhkan bantuan serta input fakta dan pemikiran dari masyarakat.
Masalah biaya: untuk pengembangan kurikulum apalagi untuk kegiatan eksperimen baik metode isi atau sistem secara keseluruhan membutuhkan biaya yang sering tidak sedikit.[2]
Birokrasi pemerintah: terdiri dari para inspeksi di Kanwil dan juga orang tua maupun tokoh- tokoh masyarakat. Kepala madrasah dan stafnya tidak dapat bekerja dalam kerangka patokan yang ditetapkan oleh Kemenag.

  1. Saran Dari Peneliti
Usaha perbaikan kurikulum di madrasah harus memenuhi langkah yaitu perlunya mengadakan penilaian umum di madrasah (kualitas dan mutu), mengetahui kebutuhan siswa dan guru, mengidentifikasi masalah yang timbul berdasarkan studi, menyiapkan desain perencanaan (tujuan, cara mengevaluasi, metode penyampaian, penilaian), menerapkan cara mengevaluasi apakah yang direncanakan itu dapat direalisasikan.

  1. Daftar Pustaka
Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup
Syaodih Sukmadinata, Nana. 1999. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya


[1] Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2008), h. 79
[2] Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999), h. 161

Tidak ada komentar:

Posting Komentar