PENGEMBANGAN KURIKULUM
DI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HUDA RANGIMULYA KABUPATEN TEGAL
Oleh
Muhammad Syamsuddin
Mahasiswa Pascasarjana IAIN Pekalongan
Tahun 2016
- Model yang Digunakan
Model pendekatan yang digunakan dalam kurikulum ini
adalah pendekatan grass roots, inisiatif pengembangan kurikulum dimulai
dari lapangan atau dari guru-guru sebagai implementator kemudian akan menyebar
pada lingkungan yang lebih luas.[1]
- Dasar Pertimbangan
Menghadapi globalisasi yang sedang bergulir saat ini
pengelola pendidikan senantiasa harus tanggap dan menyusun strategi demi
terwujudnya pendidikan yang bermakna, efisien, relevan, dan bermanfaat serta
berdaya saing tinggi. Untuk menyikapi hal tersebut Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Huda Rangimulya berupaya menyusun strategi yang dapat menghasilkan output
pendidikan yang berkwalitas yang dilandasi IMTAQ dan kemajuan IPTEK. Strategi
pengelolaan pendidikan ini akan berjalan dengan baik apabila mempertimbangkan
kondisi yang mempengaruhinya yaitu faktor sosial, ekonomi, keadaan geografis,
politik, keamanan, perkembangan iptek dan lain-lain. Berikut ini beberapa
gambaran hasil analisis faktor kondisi tersebut.
Letak Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya berada di pedesaan, pemukiman warga
masyarakat juga berada di tengah pedesaan yang masih banyak ladang dan tanah
pertanian. Hal ini juga dapat memberi gambaran bahwa perkembangan kesadaran
penduduk akan pentingnya pendidikan semakin tinggi. Data Angka Partisipasi
Kasar (APK) untuk warga usia 7 s.d 12 tahun pada tahun 2016 telah menunjukkan
APK lebih dari 90%. Kesadaran seperti ini perlu ditingkatkan agar ketuntasan
wajar dikdas 12 tahun terealisasi. Dukungan Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda
Rangimulya dalam memberikan
pelayanan pendidikan kepada
warga memberi arti
penting terhadap peran
Madrasah dalam mewujudkan ketuntasan wajar dikdas 12 tahun. APK yang
telah lebih 90% akan dipacu dari sudut kuantitas dan diikuti pula dengan
pelayanan yang bermutu sehingga kepercayaan warga masyarakat untuk melaksanakan
pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya semakin tinggi. Hal
seperti inilah yang menjadi faktor penting mengapa minat warga untuk bersekolah
di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya tergolong cukup tinggi.
Warga masyarakat yang bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Huda Rangimulya memiliki pandangan bahwa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda
Rangimulya memiliki pelayanan yang memadai dari berbagai bidang dan didukung
lingkungan yang kondusif untuk kegiatan belajar siswa. Sehingga harapan yang
diinginkan warga adalah keluaran (output) siswa yang bermutu. Dari
berbagai tinjauan aspek-aspek yang telah ada, optimalisasi potensi yang
dimiliki oleh Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya diberdayakan agar
harapan warga masyarakat dan siswa dapat terwujud.
Sebagian masyarakat termasuk kategori menengah, ada
yang termasuk prasejahtera. Hal ini ditujukkan adanya kenyataan bahwa sebagian
besar masyarakat memberikan sumbangan partisipasi kepada madrasah sesuai dengan
ketentuan dan ada pula yang sama sekali yang tidak mampu memberikan sumbangan.
Tetapi ada juga yang melebihi jumlah yang dibutuhkan. Mata pencaharian
masyarakat antara lain berprofesi sebagai PNS, guru, swasta, pedagang, petani, sopir,
buruh dan wiraswasta.
Kebijakan daerah kabupaten Tegal dibidang pendidikan khususnya dalam pendanaan yang dibebankan
kepada orang tua, sementara ini dapat dikatakan masih kurang. Sedangkan
masyarakat kurang memahami tentang kebutuhan madrasah yang
nyata. Peningkatan mutu
pendidikan terus dituntut oleh masyarakat, dan berbagai elemen tetapi dukungan
masyarakat terhadap madrasah masih rendah akibatnya kondisi sarana prasarana
tidak dapat optimal karena berbagai hal. Namun kedepan kondisi ini memang perlu
lebih disikapi dengan bijak oleh stake holder karena proporsi kebijakan
dibidang pendidikan dirasakan masih kecil dan lebih cenderung mengarah memihak
pada kondisi yang mengakibatkan kurangnya partisipasi masyarakat khususnya
orang tua siswa dalam rangka pencapaian tujuan peningkatan pendidikan, banyak
faktor-faktor yang menentukan sangat berpengaruh untuk dapat diinternalisasikan
kedalam perencanaan pendidikan. Dengan demikian perencanaan yang dibuat/ditetapkan
merupakan perencanaan yang strategis untuk mencapai sasaran yang diharapkan.
Analisis
Kondisi Pendidikan Saat Ini
Kondisi nyata di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda
Rangimulya masih belum sepenuhnya memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM). SPM
yang belum terpenuhi terkait dengan ketersediaan akses pendidikan, peningkatan pelayanan
mutu pendidikan dan peningkatan mutu lulusannya. Ketersediaan akses pendidikan
berkaitan dengan kecukupan sarana dan prasarana pendidikan untuk peningkatan
mutu layanan bagi siswa. Dalam bidang sarana pendidikan, peralatan yang
dimiliki oleh Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya masih belum seluruhnya
memenuhi SPM misalnya, peralatan untuk kegiatan olahraga dan peralatan laboratorium
IPA, IPS dan matematika, sehingga masih
perlu pengadaan sarana pendidikan tersebut.
Media pembelajaran multimedia yang dimiliki masih
perlu ditingkatkan, misalnya jumlah komputer masih 1 unit dan laboratorium
paraktikum belum ada. Dalam bidang prasarana pendidikan, masih diperlukan
penambahan ruang kelas baru disamping untuk mempersiapkan kebutuhan program moving
class juga untuk memenuhi kekurangan yang sementara ini tersedia 5 ruang
belajar dan satu kantor.
Peningkatan mutu pendidikan terkait dengan upaya
untuk meningkatkan mutu proses belajar siswa. Dalam bidang mutu proses belajar,
sekolah masih pelu mengembangkan kurikulum. Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda
Rangimulya mengembangkan strategi pembelajaran, pengembangan berbagai teknik
penilaian, peningkatan profesionalitas guru, pengembangan profesionalitas guru
dan pengembangan evaluasi pembelajaran. Dalam bidang hasil belajar, madrasah
masih perlu meningkatkan perolehan nilai melalui bimbingan belajar dan tryout.
Pembinaan ekstra non akademik dari berbagai bidang perlu ditingkatkan, Madrasah
masih perlu mengadakan kerjasama dengan berbagai instansi dan komite madrasah
melaksanakan pedoman pengelolaan madrasah dengan tertib dan melaksanakan
pengawasan baik internal maupun eksternal. Dalam hal pengadaan dana, Madrasah
masih perlu dana yang
terkait dengan keperluan investasi pendidikan dan yang terkait dengan keperluan operasional madrasah.
Analisis
Kondisi Pendidikan Masa Datang
Pada masa yang akan datang, kondisi pendidikan di Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya diharapkan mampu menjadi madrasah model dengan
memberikan pelayanan secara optimal melalui ketersediaan berbagai sarana,
prasarana, tenaga, dan lingkungan yang memadai. Dengan cara seperti, layanan
pendidikan dapat diberikan secara efisien, efektif, transparan, akuntabel, demokratis
dan berdampak pada output yang bermutu dan mempunyai life skill
yang tinggi.
Harapan yang diinginkan oleh Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Huda Rangimulya dapat dicapai dengan mencukupi kekurangan kebutuhan akses
pendidikan (sarana dan prasarana), melaksanakan kegiatan peningkatan mutu
proses dan hasil belajar, serta meningkatkan mutu lulusannya. Melalui
perencanaan kinerja seperti tersebut di atas, semoga apa yang diharapkan dapat
terwujud.
- Tujuan yang Diinginkan
Tujuan pengembangan kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Huda Rangimulya ini untuk memberikan acuan kepada kepala madrasah, guru, dan
tenaga kependidikan lainnya yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda
Rangimulya dalam megembangkan program-program yang dilaksanakan oleh madrasah. Kurikulum
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya ini disusun untuk memberi kesempatan peserta
didik agar dapat:
a) beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b) mampu
melaksanakan dan berbuat keseharian secara baik dan efektif, hidup bersama dan
berguna untuk orang lain, dan
c) membangun dan
menemukan jati diri
melalui proses belajar
yang aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan.
Hal yang tak kalah penting, melalui kurikulum Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya ini, madrasah dapat melaksanakan program
pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta
didik. Untuk itu dalam pengembangannya, penyusunan kurikulum Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya melibatkan seluruh warga madrasah dengan
berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar madrasah.
Penyusunan kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya sangat diperlukan
untuk mengakomodasi semua potensi
yang ada di daerah dan nasional untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan
dalam bidang akademis maupun non akademis, memelihara budaya daerah, mengikuti
perkembangan iptek yang dilandasi iman dan taqwa.
Selain itu penyusunan kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Huda Rangimulya mengakomodasi manajemen berbasis madrasah yang sudah
dilaksanakan sejak berlakunya otonomi daerah.Sehingga dengan penyusunan kurikulum
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan antara potensi di daerah dan potensi nasional.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi menusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dapat mengikuti perkembangan
iptek dan menjadi warga Negara yang baik dan demokratis, serta bertanggung
jawab. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut selalu menjadi arah
kebijakan Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya dalam program pengembangan
Madrasah.
- Mapel yang Ditambahkan
Dalam pengembangan kurikulum di madrasah Nurul Huda
Rangimulya hanya menambahkan latihan dasar kepemimpinan. Kepemimpinan dinilai
dari cara menghargai pendapat, cara memperhitungkan resiko, cara menanggulangi
resiko, dan manajemen diri waktu maupun kesempatan. Inovasi perlu dilakukan
agar merubah mindset penduduk negeri ini. Saat ini, semua orang tua di kabupaten
Tegal bahkan se-Indonesia berharap anaknya menjadi PNS dan selalu mencela
impian entrepreneurship. Sehingga, semua anak didik pun terdikte untuk
mencari pekerjaan bukan membuka lapangan pekerjaan.
Dengan melatih inovasi, peserta didik akan terbiasa
untuk berkarya dan menciptakan sesuatu. Diharapkan melalui kebiasaan latihan
dasar kepemimpinan ini, seiring dengan meningkatnya ilmu mereka, semakin
meningkatkan kualitas hasil karya yang dibuat. Parameter penilaian inovasi
meliputi etos kerja seperti pantang putus asa, manajemen kegagalan dan
kesalahan, dan cara melihat peluang. Komunikasi efektif penting karena
sebriliant apapun ide. Jika tidak disampaikan melalui cara yang benar, hanya
akan menjadi angan-angan semata.
Melalui komunikasi efektif, kita mampu mensupport
peserta didik, meyakinkan pihak yang lebih tinggi, dan mampu menghimpun orang
lain sebagai satu kesatuan. Parameter yang digunakan adalah tingkat percaya
diri, pemilihan bahasa dalam public speaking, penggunaan bahasa verbal
dan nonverbal, serta penulisan pesan. Mata pelajaran latihan dasar kepemimpinan
ini merupakan solusi yang sudah lama diterapkan dalam pendidikan di Malaysia
tapi belum pernah diterapkan di Indonesia.
- Kesesuaian Antara Tujuan dengan Mata Pelajaran.
Pada mata pelajaran latihan dasar kepemimpinan ini
sudah sesuai dengan tujuan yang disusun madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda terutama
poin c “membangun dan menemukan
jati diri melalui
proses belajar yang
aktif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan”. Karena jika ditambahkan berbagai pelajaran akan
membebani peserta didik. Jika dilihat jumlah jam pelajaran per minggu sudah
mencapai 39 jam. Belum lagi ditambahi jam pengembangan diri seperti pramuka dan
kesenian lainnya.
Selain itu Pada masa yang akan datang, kondisi
pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya diharapkan mampu
menjadi madrasah model dengan memberikan pelayanan secara optimal melalui
ketersediaan berbagai sarana, prasarana, tenaga, dan lingkungan yang memadai.
Dengan cara seperti, layanan pendidikan dapat diberikan secara efisien,
efektif, transparan, akuntabel, demokratis dan berdampak pada output
yang bermutu dan mempunyai life skill yang tinggi.
- Jumlah Jam Per Minggu
Mata Pelajaran
|
Kelas dan Alokasi
Waktu
|
||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V dan VI
|
|
Alquran Hadits
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
Akidah Akhlak
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
Fikih
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
Sejarah Kebudayaan Islam
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
Pendidikan Kewarganegaraan
|
T
|
T
|
T
|
T
|
2
|
Bahasa Indonesia
|
T
|
T
|
T
|
T
|
5
|
Bahasa Arab
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
Matematika
|
T
|
T
|
T
|
T
|
5
|
Ilmu Pengetahuan Alam
|
T
|
T
|
T
|
T
|
4
|
Ilmu Pengetahuan Sosial
|
T
|
T
|
T
|
T
|
3
|
Seni Budaya dan Ketrampilan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
4
|
Pendidikan Olahraga Kesehatan
|
4
|
4
|
4
|
4
|
3
|
Bahasa Jawa
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
Bahasa Inggris
|
-
|
-
|
-
|
2
|
1
|
Pengembangan Diri
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Pramuka
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Jumlah
|
30
|
30
|
32
|
39
|
39
|
*T=Tematik
- Pengembangan Diri
Pengembangan peserta didik di MI Nurul Huda
Rangimulya terdiri dari 2 yakni: pengembangan diri yang terprogram dalam
kegiatan ekstrakurikuler sebagai contoh: PMR, pentas seni hadroh, latihan dasar
kepemimpinan dan marching band. Pengembangan diri yang tidak terprogram
sebagai contoh: setiap jumat dilakukan kerja bakti kebersihan lingkungan
madrasah, dan pembiasaan antri.
- Pembiasaan yang Dikembangkan
Pembiasaan
yang dikembangkan di MI Nurul Huda Rangimulya adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan
lomba mata pelajaran sains dan teknologi tepat guna
2) Kegiatan
kemah hari pramuka dan akhir tahun
3) Kegiatan
pentas seni akhir tahun
4) Membiasakan
keteladanan sehari-hari seperti: disiplin, tanggungjawab,berbahasa dengan baik,
dan berpakaian rapi.
- Keterlibatan Guru
Dalam
pengembangan kurikulum ini guru sebagai penyelaras yang mengutamakan
menganalisis karakteristik kebutuhan tiap peserta didik. Selain itu guru diberi
kewenangan untuk menyesuaikan kurikulum yang ada dengan karakteristik madrasah
dan kebutuhan lokal. Guru berinisiatif melakukan penelitian sekaligus
melaksanakan tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
- Kendala yang Dihadapi
Pada guru: guru kurang berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum disebabkan beberapa
hal yaitu kurang waktu, tidak sesuaian pendapat, baik dengan sesama guru maupun
kepala madrasah dan administrator karena kemampuan dan pengetahuan guru
sendiri.
Kepala madrasah: dalam hal ini seharusnya kepala madrasah mempunyai latar
belakang mendalam tentang teori dan praktek kurikulum. Kepala madrasah
merupakan peranan yang penting dalam pengembangna kurikulum.
Masyarakat: untuk pengembangan kurikulum dibutuhkan dukungan masyarakat,baik
dalam pembiayaan maupun dalam memberikan umpan balik terhadap sistem pendidikan
ataupun kurikulum yang sedang berjalan. Karena masyarakat adalah sumber input
dari madrasah. Keberhasilan pendidikan
ketepatan kurikulum yang digunakan membutuhkan bantuan serta input fakta
dan pemikiran dari masyarakat.
Masalah biaya: untuk pengembangan kurikulum apalagi untuk kegiatan
eksperimen baik metode isi atau sistem secara keseluruhan membutuhkan biaya yang sering tidak sedikit.[2]
Birokrasi pemerintah: terdiri dari para inspeksi di Kanwil dan juga orang
tua maupun tokoh- tokoh masyarakat. Kepala madrasah dan stafnya tidak dapat
bekerja dalam kerangka patokan yang ditetapkan oleh Kemenag.
- Saran Dari Peneliti
Usaha perbaikan kurikulum di madrasah harus memenuhi langkah yaitu perlunya
mengadakan penilaian umum di madrasah (kualitas dan mutu), mengetahui kebutuhan
siswa dan guru, mengidentifikasi masalah yang timbul berdasarkan studi, menyiapkan
desain perencanaan (tujuan, cara mengevaluasi, metode penyampaian, penilaian),
menerapkan cara mengevaluasi apakah yang direncanakan itu dapat direalisasikan.
- Daftar Pustaka
Sanjaya,
Wina. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup
Syaodih Sukmadinata, Nana. 1999. Pengembangan
Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar