Mahasiswa Pascasarjana IAIN Pekalongan
Tahun 2016
- Judul
KEPEMIMPINAN
VISIONER KEPALA MADRASAH UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MADRASAH
IBTIDAIYAH NURUL HUDA RANGIMULYA KABUPATEN TEGAL
- Latar Belakang Masalah
Kepemimpinan pendidikan sangat mendukung kegiatan
administrasi/manajemen pendidikan, yang dalam operasionalnya dijabarkan dengan
delapan jabaran administrasi pendidikan yaitu:
1) Administrasi
peserta didik
2) Administrasi
personal
3) Administrasi
kurikulum
4) Administrasi
sarana dan prasarana pendidikan
5) Administrasi
anggaran pendidikan
6) Administrasi
tata usaha pendidikan
7) Administrasi
organisasi pendidikan
8) Administrasi
hubungan sekolah dengan masyarakat.[1]
Secara
sendiri-sendiri maupun keseluruhan kedelapan garapan tersebut senantiasa
disupervisi secara kontinu demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat
berperan dalam organisasi, baik buruknya organisasi sering kali sebagian besar
tergantung pada faktor pemimpin. Berbagai riset juga telah membuktikan bahwa
faktor pemimpin memegang peranan penting dalam pengembangan organisasi.[2]
Unsur pertama yang harus dimiliki kepala madrasah untuk mampu menjadi pemimpin
besar adalah memiliki visi. Untuk dapat memiliki visi yang baik, kepala
madrasah harus memiliki pikiran yang terbuka agar ia mampu menerima berbaga hal
baru yang mungkin saja selama ini bertentangan dengan apa yang telah
diyakininya sehingga pengalaman tersebut akan memperkaya perspektif pandang
kepala madrasah tersebut terhadap sesuatu.[3]
Pekerjaan memimpin merupakan pekerjaan yang
berkaitan dengan manusia. Mempimpin berarti memimpin manusia, tidak ada
memimpin barang/benda atau memimpin hewan. Karena pekerjaan tersebut berkaitan
dengan manusia maka pemimpin harus mempu memperbaiki gaya berpikir
manusia-manusia yang ada dalam madrasah.[4]
Itulah sebabnya dalam sebuah lembaga yang memiliki pemimpin yang hebat maka
lembaga tersebut akan tumbuh dan berkembang dengan baik walaupun secara
manajerial kurang baik. Namun jika sebuah madrasah memiliki pemimpin yang baik
sekaligus pemimpin tersebut memiliki pemimpin yang baik sekaligus pemimpin
tersebut memiliki kemampuan manajerial yang andal dapat dipastikan bahwa
perkembangan madrasah tersebut akan sangat cepat untuk mencapai keunggulan.[5]
Namun demikian sering kali pemilihan kepala madrasah
dilakukan tanpa kriteria kepemimpinan yang tepat. Kepala madrasah dipilih hanya
mendasarkan pada kepangkatan atau kepopuleran diantara para SDM di madrasah
tersebut, sehingga ketika madrasah tersebut dipimpin oleh kepala madrasah yang
tidak memiliki visi dalam kepemimpinan dan juga manajerial yang bagus maka
kemunduran madrasah tersebut sudah dapat dipastikan. Kemunduran madrasah disatu
sisi juga berarti kemunduran terhadap kemampuan siswa disekolah tersebut.[6]
- Rumusan Masalah
Berkaitan
dengan masalah tersebut peneliti ingin mengkaji:
1. Bagaimanakah
kebijakan kepala madrasah dalam mencapai visi, misi dan tujuan di Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya Kabupaten Tegal?
2. Bagaimanakah
upaya merealisasi kepemimpinan visioner untuk kemajuan Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Huda Rangimulya Kabupaten Tegal?
- Tujuan Penelitian
Dalam
penelitian ini peneliti bertujuan:
1.
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang kepemimpinan visioner bidang
pendidikan bagi pihak yang membutuhkan.
2. Untuk
mengetahui kebijakan yang diambil oleh kepala madrasah untuk kemajuan
madrasahnya.
- Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan
teoritis
Diharapkan
dapat menjadi media untuk mengaplikasikan berbagai teori yang dipelajari,
sehingga akan berguna dalam pengembangan pemahaman dan pengalaman bagi
pengembangan ilmu manajemen pendidikan islam.
2. Kegunaan
Praktis
- Kepala Madrasah, dengan penelitian ini diharapkan pentingnya manajerial yang bagus untuk mengembangkan mutu yang baik baik lembaga yang diampunya.
- Yayasan, dengan penelitian ini diharapkan yayasan ikut berpartisipasi dalam memajukan lembaga pendidikan yang telah dibangunnya.
- Peneliti lain, agar penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi pada peneitian selanjutnya.
- Tinjauan Pustaka
Sumber daya manusia merupakan pilar yang paling
utama dalam melakukan implementasi desentralisasi pendidikan. Banyak
kekhawatiran dalam bidang kesiapan ini diantaranya belum terpenuhinya lapangan
kerja dengan kemampuan sumber daya yang ada. Prinsip “the right man of the
right place” semakin jauh pelaksanaaannya. Implementasi desentralisasi pendidikan
masih menyimpan beberapa kendala seperti dalam pengangkatan pengelola
pendidikan yang tidak memerhatikan latar belakang dan profesionalisme, kepala
dinas pendidikan diangkat dari mantan camat, kepala dinas pasar dan bahkan
kepala dinas pemakaman yang terkadang sama sekali tidak mengerti masalah
pendidikan.[7]
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat
berperan dalam organisasi, baik buruknya organisasi sering kali sebagian besar
tergantung pada faktor pemimpin. Berbagai riset juga telah membuktikan bahwa
faktor pemimpin memegang peranan penting dalam pengembangan organisasi.[8]
Unsur pertama yang harus dimiliki kepala madrasah untuk mampu menjadi pemimpin
besar adalah memiliki visi. Untuk dapat memiliki visi yang baik, kepala
madrasah harus memiliki pikiran yang terbuka agar ia mampu menerima berbaga hal
baru yang mungkin saja selama ini bertentangan dengan apa yang telah
diyakininya sehingga pengalaman tersebut akan memperkaya perspektif pandang
kepala madrasah tersebut terhadap sesuatu.[9]
Pekerjaan memimpin merupakan pekerjaan yang
berkaitan dengan manusia. Mempimpin berarti memimpin manusia, tidak ada
memimpin barang/benda atau memimpin hewan. Karena pekerjaan tersebut berkaitan
dengan manusia maka pemimpin harus mempu memperbaiki gaya berpikir
manusia-manusia yang ada dalam madrasah.[10]
Itulah sebabnya dalam sebuah lembaga yang memiliki pemimpin yang hebat maka
lembaga tersebut akan tumbuh dan berkembang dengan baik walaupun secara
manajerial kurang baik. Namun jika sebuah madrasah memiliki pemimpin yang baik
sekaligus pemimpin tersebut memiliki pemimpin yang baik sekaligus pemimpin
tersebut memiliki kemampuan manajerial yang andal dapat dipastikan bahwa
perkembangan madrasah tersebut akan sangat cepat untuk mencapai keunggulan.[11]
Kepala sekolah dalam melaksanakan sosialisasi visi, misi dan tujuan sekolah
dilakukan dengan berbagai macam kegiatan yakni bentuk sosialilasi yang
dilakukan kepala sekolah yaitu dengan membuat pamflet, membuat kalender sekolah
dan mengadakan lomba menghafal visi dan misi sekolah. Disamping bentuk kegiatan
tersebut ada beberapa kegiatan lain dalam sosialisasi visi dan misi yaitu
melalui rapat-rapat rutin yang dilakukan kepala sekolah.[12]
- Kerangka Teori
Pemimpin harus memiliki integritas yang tinggi untuk
mencapai visi dan cita-citanya. Dengan integritas tinggi tersebut akan timbul
keberanian dalam diri pemimpin untuk menghadapi berbagai tantangan dan resiko
yang menghadangnya. Dengan integritas, keberanian dan komitmen itulah pemimpin
akan memperoleh kepercayaan.
Manajemen mutu pendidikan berlandaskan pada kepuasan
pelanggan sebagai sasaran utama. Pelanggan dapat dibedakan menjadi internal
costumer dan external costumer. Dalam dunia pendidikan yang termasuk
internal costumer adalah pengelola institusi pendidikan itu sendiri, misalkan
guru dan staff karyawan. Sedangkan yang termasuk external costumer
adalah masyarakat, pemerintah dan dunia industri. Jadi suatu institusi
pendidikan disebut bermutu apabila antara internal costumer dan external
costumer terjalin kepuasan atas jasa yang diberikan.[13]
Setiap orang tua yang menyekolahkan anaknya kepada
lembaga sekolah tertentu diyakini oleh karena terpercayanya kredibilitas
sekolah tersebut dalam menjamin masa depan anaknya setelah menyelesaikan
pendidikan di sekolah tersebut. Tuntutan pengguna jasa pendidikan begitu besar
terhadap sekolah mengharuskan sekolah setiap saat melakukan pembaruan.[14]
Pembaruan tersebut dapat dilihat dari visi, misi dan tujuan sekolah.
- Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
a.
Pendekatan
penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian
yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang
berdasarkan data.[15]
b.
Jenis penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan bentuk penelitian
lapangan (field research) yakni penelitian yang berusaha menggambarkan subjek
penelitian sesuai dengan apa adanya.[16]
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah elemen penelitian yang secara
teoritis menjadi target hasil penelitian.[17]
Penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah kepala madrasah dan guru MI
Nurul Huda Rangimulya.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil oleh
peneliti untuk mewakili populasi yang ada.[18]
Karena alasan yang menjadi fokus penelitian adalah kepemimpinan kepala madrasah
maka peneliti hanya mengambil sampel kepala madrasah dan 1 orang guru MI Nurul
Huda Rangimulya.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode observasi dan metode wawancara.
a. Metode
observasi
Observasi adalahpengumpulan data yang dilakukan cara
mengamati dan mencatat gejala-gejala yang diselidiki.[19]
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang gambaran umum MI Nurul Huda
Rangimulya, gaya kepemimpinan kepala madrasah.
b. Metode
wawancara
Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian
yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih mendengarkan
secara langsung informasi-informasi.[20]
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang gaya kepemimpinan kepala madrasah,
kepemimpinan visioner kepala madrasah untuk meningkatkan mutu madrasah.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian in
adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Maka deskripsi data ini dilakukan
dengan cara menyusun dan mengelompokan data yang ada sehingga memberikan
gambaran nyata terhadap informan.[21]
I. Pembahasan
1. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda
Rangimulya Kabupaten Tegal
Didahului pemikiran-pemikiran para penanggung jawab
pendidikan daerah Kabupaten Tegal yang tergabung dalam Yayasan Pendidikan Islam
Miftakhul Huda Rangimulya Kabupaten Tegal terhadap anak didik maka dirintis
sebuah Madrasah Ibtidaiyah
dengan nama Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya. Yayasan
Pendidikan Islam Miftakhul Huda Rangimulya Kabupaten Tegal yang memiliki
program kerja memajukan pendidikan, khususnya bidang
agama. Untuk itu Yayasan
Miftakhul Huda Rangimulya Kabupaten Tegal mendirikan Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Huda Rangimulya Kabupaten Tegal pada tahun 1980/1981.
Dukungan
dan bantuan tokoh masyarakat, segenap pengurus Yayasan
Miftakhul Huda Rangimulya Kabupaten Tegal melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam usaha mewujudkan maksud tersebut dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a)
Membentuk
panitia pendiri
b)
Menentukan
lokasi bangunan gedung
c)
Mengusahakan sarana
dan prasarana untuk
pelaksanan proses kegiatan
belajar mengajar
d)
Menggali sumber
dana
e)
Perekrutan
tenaga pendidik yang memadai
f)
Mempublikasikan
keberadaan Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya Kabupaten Tegal.
Tahapan-tahapan penyelenggaraan
pendidikan sebagai berikut.
1) Penyelenggaraan
awal, Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No.244/1983
sebagai dasar pendirian madrasah ini maka pendaftaran siswa dilaksanakan di Madrasah
Diniyah Awaliyah Miftakhul Huda Rangimulya. Siswa terdaftar sebanyak 11 orang.
2) Pada
awal proses kegiatan belajar mengajar menempati dua lokal kelas, gedung milik
yayasan pendidikan Islam Miftakhul Huda Rangimulya.
3) Pengurus
yayasan tahun 1980/1981 menunjuk saudara Wakhludi sebagai Kepala Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya Kabupaten Tegal.
4) Selanjutnya
awal tahun ajaran 1991 s.d 1999, pengurus yayasan menunjuk saudara Harun, A.Ma sebagai
Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya Kabupaten Tegal.
5) Dengan
Kepala Madrasah yang pertama adalah Wakhludi, hingga sekarang telah berganti
Kepala Madrasah sebanyak tiga kali, yaitu:
a) Wakhludi
(1980/1981)
b) Harun,
A.Ma (1991 s.d 1999)
c) Wakhludi,
S.Pd SD (2000 s.d sekarang)
2. Letak Lokasi Madrasah
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya Kabupaten
Tegal terletak di Jl. Mbah Rangi no.9 desa Rangimulya Kecamatan Warureja,
Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah, Kotak Pos 52183.
3. Struktur Organisasi
Pelaksanaannya, kepala madrasah bersama komite madrasah
dibantu oleh wakil kepala madrasah yang membawahi 4 kepala bagian, yaitu: wakil kepala urusan kurikulum, kesiswaan,
sarana prasarana dan humas. Adanya pembina pramuka, pembina ekstra lain, serta
peran aktif wali kelas dan guru. Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya
Kabupaten Tegal memiliki 9 orang guru, diantaranya:
a)
Kamad: Wakhludi, S.Pd SD
b)
Wakamad/Wali
kelas VI: Bagya Arni, S.Pd SD
c)
Wali kelas V:
Nurosidah, S.Pd.I
d)
Wali kelas IV:
Saprudin, S.Pd
e)
Bendahara/Wali
kelas III: Lila Atiningsih, S.Pd
f)
Wali kelas II:
Siti Khumaeroh, S.Pd SD
g)
Wali kelas I:
Khusnaeni, S.Pd.I
h)
Guru PAI:
Mohammad Syaeful Bahri, S.Pd.I
i)
Guru
Penjaskes/Pembina pramuka: Muhammad Syamsuddin, S.Pd.I
4. Keadaan Siswa
Jumlah siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya tahun
2016/2017 kelas I 27 anak, kelas II 23 anak, kelas III 22 anak, kelas IV 23
anak, kelas V 26 anak, kelas VI 21 anak. Jumlah total siswa siswi Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Huda Rangimulya tahun 2016/2017 adalah
142 anak.
5. Sarana dan Prasarana
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya Kabupaten Tegal
memiliki 5 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 kantor guru, 1 toilet guru, dan
2 toilet murid.
6. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah Ibtidaiyah Rangimulya
Adapun visi, misi dan tujuan Madrasah Ibtidaiyah
Rangimulya adalah sebagai berikut:
Visi:
Unggul dalam prestasi berdasarkan Iptek dan Imtaq.
Misi:
1) Menyelenggarakan
pendidikan yang berkualitas.
2) Mengembangkan
kecerdasan intelektual, sosial,dan spiritual.
3) Membentuk kepribadian
anak yang berakhlak
karimah, disiplin dan mandiri.[22]
Tujuan:
Berdasarkan Visi
dan Misi tersebut
maka tujuan Madrasah Ibtidaiyah Rangimulya adalah:
1) Mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, beriman, dan
bertaqwa, bebudi luhur, berpengetahuan
dan trampil, sehat
jasmani dan rohani.
2) Mengembangkan
kecerdasan intelektual, sosial, spiritual,
emosional siswa melalui proses kegiatan belajar mengajar.
3) Mengembangkan kreatifitas anak dibidang seni budaya dan
ketrampilan dan keagamaan.
4) Membentuk kepribadian anak melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan iman dan taqwa.[23]
Adapun visi pribadi kepala madrasah adalah
”menyenangkan Allah dan sesama”. Hal ini sesuai dengan teladan Rasullah SAW,
yaitu memanusiakan manusia dan
mentranformasikan visi dan misinya berupa ajaran ilahi ke dalam
kehidupan.[24]
Hubungan antara visi pribadi kepala
madrasah dengan visi madrasah
terdapat keselarasan di dalamnya. Antara lain meneladani sifat
jujur, amanah, dalam setiap kegiatan segala potensi yang ada diberdayakan, pengambilan
kebijakan melalui musyawarah guna mencapai mufakat, dan sebagainya.
7.
Penerapan
Visi, Misi dan Tujuan Madrasah Ibtidaiyah Rangimulya
Visi,
misi dan tujuan
tersebut mempengaruhi kebijakan
yang diambil oleh kepala madrasah. Untuk memfokuskan kinerja seluruh
aparat di Madrasah Ibtidaiyah Rangimulya mengarah pada visi misi dan tujuan
agar garis kerja yang dilaksanakan
terwujud sesuai dengan visi misi dan tujuan. Dalam mewujudkan visi misi
dan tujuan, kepala madrasah merumuskan dan menerapkan 5 prinsip Madrasah
Ibtidaiyah Rangimulya, yaitu sebagai berikut.
1) Tertib
dan disiplin.
2) Ahlakul
Karimah.
3) Ibadah.
4) Ukhuwah
Islamiyah.
5) Profesional.[25]
Visi dan misi tersebut mampu membangkitkan prestasi
anak didik baik di bidang
ilmu pengetahuan maupun
bidang ketakwaan. Sebagai contoh dalam menyelenggarakan
pendidikan yang berkualitas, Madrasah Ibtidaiyah Rangimulya menerapkan suasana
yang PAIKEM (Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif dan Menyenangkan) dan
juga memberikan fasilitas penunjang belajar. Untuk mengembangkan kecerdasan intelektual, sosial, dan
spiritual, maka setiap hari sebelum pelajaran dimulai para siswa membaca asma
ul husna bersama-sama.
Tes hafalan juz amma dan dilombakan. Setiap hari
jum’at membaca surah pendek (juz amma)dan menjelang ujian diadakan
istigosah bersama. Untuk hal sosial, dalam
kegiatan sekolah, misalnya ulang tahun
madrasah, zakat fitrah, penyembelihan hewan qurban dan sebagainya. Untuk membentuk kepribadian anak yang berakhlakul karimah,
disiplin dan mandiri, yaitu penerapan tata
tertib, adanya pembinaan anakberakhlak
mandiri pada proses belajar mengajar dan
mandiri berkegiatan dalam sekolah.
Pemfokusan visi misi ini harus terlaksana, tidak
sebatas pada slogan saja.
Penerapannya target yang dipengaruhi oleh
visi yaitu target
yang harus tercapai serta adanya perubahan ke peningkatan hasil prestasi
baik akademis maupun non akademis.
1) Prestasi
akademik
Kelulusan Ujian Nasional 100 %
tiap tahunnya.
2) Prestasi
non akademik
Sejumlah
lomba yang dimenangkan oleh Madrasah
Ibtidaiyah Rangimulya dalam lomba kepramukaan, AKSIOMA sebagai juara umum, dan prestasi dalam lomba teknologi tepat guna dan
sebagainya.
8.
Kepemimpinan
Visioner Madrasah Ibtidaiyah Rangimulya
Di awal kepengurusan Bapak Harun, A.Ma merasakan
adanya kejanggalan dalam sistem yang telah berjalan selama ini di Madrasah
Ibtidaiyah Rangimulya. Antara lain tim kerja kurang optimal, kurang adanya evaluasi,
kurangnya transparansi dalam pengelolaan
mutu madrasah sehingga
timbul konflik negatif atau
kurang adanya keterbukaan antara pihak
satu dengan pihak lain. Secara tidak langsung hal tersebut mempengaruhi segala
aspek yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Rangimulya. Diantaranya aspek pembangunan
fisik maupun non fisik. Dari pertimbangan
tersebut maka segala yang kurang optimal terus ditingkatkan demi
kemajuan Madrasah Ibtidaiyah Rangimulya.
Kepemimpinan visioner oleh kepala Madrasah
Ibtidaiyah Rangimulya selalu mengedepankan komunikasi dan evaluasi. Adanya
kontrol dan evaluasi seminggu sekali di rapat dewan guru, yakni pembahasan
tentang program yang telah terlaksana dan yang belum bisa terlaksana.
Kesemuanya dapat dibahas di rapat tersebut beserta pembahasan tindak lanjut.
Forum tersebut juga melakukan pembinaan kualitas sumber daya manusia.
Setiap akhir tahun ajaran juga terdapat evaluasi,
yakni guru diberi blanko format penilaian tentang kepala madrasah, wakil kepala
urusan kurikulum, bidang kesiswaan dan sebagainya. Saran kritik berkembang
sehingga visi dan misi harus terwujud. Adanya evaluasi tidak hanya melihat ke
masa depan namun sekaligus merancang rencana kebutuhan tahun selanjutnya.
Di tahun ajaran baru mengadakan blanko isian pernyataan kesanggupan
melaksanakan tugas, mewujudkan visi misi dan tujuan, melaksanakan 5 prinsip,
kemudian setelah diisi dan ditandatangani. Diantaranya terdapat
satu butir pernyataan
bahwa tidak akan membawa satu ideologi dan orientasi politik
apapun. Tidak ada pemaksaan pada menandatangani nota tersebut.
Madrasah Ibtidaiyah Rangimulya mengadakan homevisit,
ada 2 pengertian homevisit, yaitu guru mengunjungi siswa di rumah
masing-masing bertujuan untuk
menanggulangi permasalahan anak. Sedangkan homevisit menjelang ujian akhir merupakan guru
mengunjungi siswa di rumah masing-masing
bertujuan untuk penginformasian adanya les, adanya ujian kelulusan, guru juga
menggali informasi tentang belajar anak di rumah, suasana tempat tinggal anak,
status ekonomi sosial, tempat belajar tersebut harus terpantau serta
pengarahan anak untuk
melanjutkan ke jenjang
selanjutnya. Sehingga orang tua
juga ikut berpartisipasi memberi perhatian dan pemahaman pada anaknya untuk
senantiasa memberi semangat dan motivasi dalam menghadapi ujian akhir tersebut.
Hal ini terbukti efektif dalam mutu hasil tes, yaitu 100 % lulus.
Kepemimpinan yang berjalan di Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Huda Rangimulya Kabupaten Tegal adalah kepemimpinan demokrartis, partisipatif
dan akomodatif. Kepemimpinan ini memberikan kesempatan yang luas kepada
setiap personil untuk berpartisipasi aktif dalam mengembangkan dan memajukan madrasah, serta dalam pengambilan
kebijakan melalui musyawarah guna
mencapai mufakat.[26]
9. Cara Meningkatkan Mutu Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Huda Rangimulya
Kepala madrasah sebagai pemimpin pendidikan selalu
berusaha semaksimal mungkin dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan dan mencapai tujuan yang diinginkan, antara
lain sebagai berikut:
a) Peningkatan
Mutu Sumber Daya Manusia.
Program Peningkatan
mutu sumber daya manusia
di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda
Rangimulya selalu diupayakan dan diselaraskan
dengan visi misi
dan tujuan madrasah, yakni
peningkatan mutu SDM dalam
program sebagai berikut:
1) Mengikuti
workshop dan seminar-seminar pendidikan.
2) Kegiatan
Kelompok Kerja Madrasah (KKM) selaku kordinator adalah Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya.
3) Peningkatan
kesejahteraan, kesejahteraan merupakan faktor penting bagi guru dan karyawan
dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan, sehingga dari tahun ke tahun kesejahteraan
guru dan karyawan senantiasa ditingkatkan, antara
lain pengadaan seragam bagi guru dan karyawan.
b) Program
pembinaan siswa dan pembinaan kehidupan sosial bagi siswa dan guru.
1) Pembinaan
siswa berprestasi dalam akademik maupun
non akademik.
2) Pembinaan
ekstrakurikuler, meliputi:kepramukaan, olahraga berprestasi, seni baca Al-Qur
an, hafalan Juz amma, dan hafalan asmaul husna.
3) Program
bimbingan konseling diberikan
kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi,
mengenal lingkungan secara positif
dan dinamis serta merencanakan masa
depan, membimbing dan membina siswa yang bermasalah serta memantau
perkembangannya, mengadakan homevisit
bagi siswa bermasalah.
4) Adanya
homevisit bagi kelas VI menjelang akhir tahun ajaran, hal ini di
maksudkan orang tua lebih memfokuskan anak dalam belajarnya dirumah supaya
optimal.
5) Mengelola
dan meminimalisir konflik interen
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya, dengan cara berkembangnya saran dan kritik diantara guru.
c) Layanan Pendidikan.
Madrasah
yang berkualitas adalah
madrasah yang meningkatkan mutu pendidikan, antara lain dengan :
1) Kurikulum yang
digunakan mulai tahun
2015 adalah kurikulum 2013 merupakan salah satu Madrasah
Ibtidaiyah pertama di Kabupaten Tegal
yang menggunakan kurikulum tersebut setelah KTSP.
2) Adanya
media pembelajaran yang lengkap dimaksudkan untuk menunjang pelajaran
yang tidak hanya
di teori yang dikuasai namun praktek juga dikuasai secara
seimbang.
- Kesimpulan
Setelah peneliti mengkaji
dan mengadakan analisis
tentang kepemimpinan visioner
dalam meningkatkan mutu
pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Huda Rangimulya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1) Kebijakan
yang diambil kepala madrasah dalam mencapai visi, misi dan tujuan Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya diantaranya adalah kepala Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Huda Rangimulya menggunakan gaya kepemimpinan demokratis, merumuskan
kembali visi dan misi Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya dan berprinsip pada lima prinsip Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya, yaitu tertib dan disiplin, ahlakul karimah,
ibadah, ukhuwah islamiyah, dan profesional.
2) Upaya merealisasi kepemimpinan visioner untuk kemajuan Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya adalah dengan kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Rangimulya melaksanakan
peran sebagai pemimpin visioner, yakni merumuskan visi, menjalin hubungan,
kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda
Rangimulya mengendalikan segala aspek yang ada di madrasah, kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda
Rangimulya melakukan dorongan bagi tenaga kependidikan dan seluruh siswa agar
dapat terus berprestasi dan peran sebagai pemberi informasi.
- Daftar Pustaka
Batubara, Muhyi. 2004. Sosiologi Pendidikan.
Jakarta: Ciputat Press
H. Gunawan, Ary . 2000. Sosiologi Pendidikan.
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Hasbullah, H.M. 2015. Kebijakan Pendidikan. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada
Muhaimin. 2009. Manajemen Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Muspawi, M. 2014. “Pengembangan Model Kepemimpinan
Kepala Sekolah yang Berorientasi Pada Kinerja Sekolah Efektif”. Jurnal
Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora. 19-22
Narbuko, Cholid. 2010. Metodologi Penelitian.
Jakarta: Bumi Aksara
Sallis, Edward. 2011. Manajemen Mutu Terpadu
Pendidikan. Jogkakarta: Ircisod
Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara
[1] Ary H Gunawan, Sosiologi
Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), h. 132
[2] Muhaimin, Manajemen
Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), h. 29
[3] Ibid, h. 31
[4] Ibid, h. 38
[5] Ibid, h. 39
[6] Ibid, h. 39
[7] H.M. Hasbullah, Kebijakan
Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015), h. 176
[8] Muhaimin, Opcit, h. 29
[9] Muhaimin, Opcit, h. 31
[10] Muhaimin, Opcit, h. 38
[11] Muhaimin, Opcit, h. 39
[12] Mohammad Muspawi, “Pengembangan
Model Kepemimpinan Kepala Sekolah yang Berorientasi pada Kinerja Sekolah
Efektif”, Jurnal Humaniora Vol 16 No 1Januari-Juni 2014, h. 20
[13] Edward Sallis, Manajemen Mutu
Terpadu Pendidikan, (Jogkakarta: Ircisod, 2011), h. 6
[14] Muhyi Batubara, Sosiologi
Pendidikan, (Jakarta: Ciputat Press, 2004), h.86
[15] Cholid Narbuko, Metodologi
Penelitian, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 44
[16] Sukardi, Metodologi
Penelitian Pendidikan, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 157
[17] Ibid, h. 53
[18] Ibid, h. 65
[19] Cholid Narbuko, Opcit,
h.70
[20] Cholid Narbuko, Opcit, h.
83
[21] Sukardi, Opcit, h. 86
[22] Visi Misi MI Nurul Huda
Rangimulya, Inventaris Madrasah
[23] Visi Misi MI Nurul Huda
Rangimulya, Inventaris Madrasah
[24] Penuturan Bapak Wakhludi,
Wawancara 8 Desember 2016
[25] Penuturan Bapak Wakhludi,
Wawancara 8 Desember 2016
[26] Penuturan Bapak Wakhludi,
Wawancara 8 Desember 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar